"Semua penulis akan meninggal. Hanya karyanya-lah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti." [Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu]
“Siapa tidak mendekat kepada Allah gara-gara halusnya kebaikan yang Dia berikan, maka ia akan diseret (supaya mendekat) dengan rantai cobaan” [Syaikh Ibnu Athai'ilahmenulis dalam kitabnya ‘Al-Hikam’]
“Siapa tidak mendekat kepada Allah gara-gara halusnya kebaikan yang Dia berikan, maka ia akan diseret (supaya mendekat) dengan rantai cobaan” [Syaikh Ibnu Athai'ilahmenulis dalam kitabnya ‘Al-Hikam’]
Seorang Guru Sufi Menasehati :
Anakku, Allah Maha Pengasih dalam segala suasana kepada hamba-Nya. Allah ingin agar hambanya menjadi orang yang shaleh dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Maka diberikanlah rezeki kepada hamba-Nya dengan halus agar dia menyadari hadirnya rezeki dari Allah kemudian si hamba akan mendekat dan bersyukur. Rezeki bisa berbagai macam bentuknya, dapat berupa uang, keluarga (anak istri suami), pangkat, jabatan, karier,dan sebagainya.
Anakku, Allah Maha Pengasih dalam segala suasana kepada hamba-Nya. Allah ingin agar hambanya menjadi orang yang shaleh dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Maka diberikanlah rezeki kepada hamba-Nya dengan halus agar dia menyadari hadirnya rezeki dari Allah kemudian si hamba akan mendekat dan bersyukur. Rezeki bisa berbagai macam bentuknya, dapat berupa uang, keluarga (anak istri suami), pangkat, jabatan, karier,dan sebagainya.
Setiap pagi hari ,dua malaikat turun (kebumi), salah satu diantara keduanya berkata,
YA
ALLAH ,berilah ganti kepada orang yg mau berinfak,dan satunya lagi
berkata ,YA ALLAH,berilah kerusakan kepada orang yg tidak mau berinfak (HR. Bukhari-Muslim).
Barang siapa yg memiliki kelebihan tumpangan kendaraan,berbagilah dg orang yg tidak memiliki tumpangan... kendaraan,dan barang siapa yg memiliki kelebihan bekal,berbagilah dg orang yg tdk memiliki bekal (HR. Muslim).
Barang siapa yg memiliki makanan utk dua orang,hendaklah ia mengundang orang yg ketiga(utk makan bersama) dan barang siapa yg memiliki makanan utk empat orang, hendaklah ia mengundang orang yg kelima atau keenam(utk makan bersama)"
"Menjadi PENTING itu BAIK.
Tapi menjadi BAIK itu lebih PENTING.
Maka jadi kanlah HARI INI lebih BAIK dari KEMARIN,
dan hari ESOK lebih BAIK dari HARI INI"
Peganglah
hari lalu sebagai saksi yg adil.Keberadaanmu hari ini kan menjadi
bukti. Kalau kemarin kau telah berbuat kejelekan.Gandakan kebaikan hari
ini kau kan terpuji.jangan menunda kebaikan hari ini hingga esok.
Boleh jadi esok datang kau telah pergi. Harimu bila dipergunakan
mendatangkan kebaikan. Hari yg berlalu tak akan pernah kembali.
Orang mukmin itu tidak terikat kecuali oleh tiga masa; membekali diri utk kembali ke akhirat,berjuang utk kehidupan , dan menikmati apa yang tidak diharamkan.( HR. Abu Dzar r.a).
الخلق حال للنفس داعية لها إلى أفعالها من غير فكر ولا روية
“Akhlak adalah gerakan jiwa yang mendorong melakukan perbuatan dengan tanpa butuh pikiran dan pertimbangan.” (Ibnu Maskawaih)
Orang mukmin bisa merasa cemas karena enam hal, Yaitu:
1. Cemas (takut kepada Allah), khawatir jikalau sewaktu-waktu Allah mencabut kenikmatan iman.
2. Cemas akan malaikat hafadhah (pencatat), takut mereka mencantumkan amal yang dapat mempermalukan diri pada hari kiamat.
3. Cemas akan setan, takut seandainya ulah mereka menjadi sebab terhapusnya segala amal kebaikan diri.
4. Cemas akan malaikat maut, takut tiba-tiba nyawa dicabut, sedang diri tengah lengah atau lupa.
5. Cemas akan gemerlap dunia, takut diri terbujuk, terpukau, sehingga lupa kehidupan akhirat.
6. Cemas akan keluarga, takut terlalu disibukkan oleh mereka, sehingga lupa dari mengingat Allah 'azza wa jalla. (Sayyidina Utsman bin Affan r.a.)
1. Cemas (takut kepada Allah), khawatir jikalau sewaktu-waktu Allah mencabut kenikmatan iman.
2. Cemas akan malaikat hafadhah (pencatat), takut mereka mencantumkan amal yang dapat mempermalukan diri pada hari kiamat.
3. Cemas akan setan, takut seandainya ulah mereka menjadi sebab terhapusnya segala amal kebaikan diri.
4. Cemas akan malaikat maut, takut tiba-tiba nyawa dicabut, sedang diri tengah lengah atau lupa.
5. Cemas akan gemerlap dunia, takut diri terbujuk, terpukau, sehingga lupa kehidupan akhirat.
6. Cemas akan keluarga, takut terlalu disibukkan oleh mereka, sehingga lupa dari mengingat Allah 'azza wa jalla. (Sayyidina Utsman bin Affan r.a.)
Dikutip dari kitab Nasha-ihul 'Ibad (Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-'Asqalani)
Hiduplah sesukamu tapi engkau pasti mati, berbuatlah sesukamu tapi pasti engkau dibalas (menurut perbuatanmu itu), cintailah siapa saja tapi engkau pasti akan berpisah dengannya.
(Nasihat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW – Sahl bin Said)
Kita cela zaman ini, padahal cela ada pada kita. Tak ada cela pada zaman kita selain dari diri kita. Kita hina zaman yang tak berdosa. Andai zaman ini berbicara ia akan menghina kita. (Imam Syafi'i)
Hiduplah sesukamu tapi engkau pasti mati, berbuatlah sesukamu tapi pasti engkau dibalas (menurut perbuatanmu itu), cintailah siapa saja tapi engkau pasti akan berpisah dengannya.
(Nasihat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW – Sahl bin Said)
Kita cela zaman ini, padahal cela ada pada kita. Tak ada cela pada zaman kita selain dari diri kita. Kita hina zaman yang tak berdosa. Andai zaman ini berbicara ia akan menghina kita. (Imam Syafi'i)
Kami dapat merasakan kenikmatan dalam hidup, ketika kami mampu bersabar. (Umar bin Khaththab ra.)
Berusahalah memahami orang lain dengan menempatkan diri kita sendiri pada posisi orang yang bersangkutan –> Teknik Empati. (Anonim)
Dalam berusaha lihatlah orang yang nasibnya lebih bagus dari kita (orang di atas kita), namun dalam hasil lihatlah orang yang nasibnya lebih buruk dari kita (orang di bawah kita). [Anonim]
Aku telah belajar untuk diam dari orang yang banyak omong, belajar toleran dari orang yang tidak toleran, dan belajar menjadi ramah dari orang yang tak ramah; namun, sungguh aneh, aku tak berterima kasih pada orang-orang ini. (Anonim)
Jangan tunggu termotivasi baru berbuat. Berbuatlah! Niscaya Anda termotivasi. (Anonim)
Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi kunci kegagalan adalah mencoba menyenangkan setiap orang. (Anonim)
Tipe/jenis manusia dilihat caranya beribadah kepada Alloh swt.:
1.
Tipe pedagang, yaitu orang yang melakukan sesuatu demi memperoleh
imbalan yang menyenangkan. Temasuk dalam kategori ini adalah orang yang
taat kepada Alloh karena mengharapkan di akhirat kelak akan dimasukkan
ke surga.
2. Tipe budak, yaitu seseorang yang takut kepada majikannya. Ia taat kepada Alloh karena dorongan takut siksa neraka.
3. Tipe robot, yaitu orang yang melakukan ibadah secara otomatis tanpa pemikiran dan penghayatan.
4.
Tipe orang arif, yaitu orang yang beribadah sebagai balas jasa karena
menyadari betapa besar anugerah Alloh yang telah diterima. (ibadah
sebagai rasa syukur).
"Semua penulis
akan meninggal. Hanya karyanya-lah yang akan abadi sepanjang masa. Maka
tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti." (Ali bin Abi Thalib)
Kata cinta,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan
kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau
kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.
Cinta adalah salah
satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga
penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan
perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film
laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
Mengubah duri jadi mawar
Mengubah cuka jadi anggur
Mengubah sedih jadi riang
Mengubah amarah jadi ramah
Mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya:
mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
Hal yang demikian
bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil.
Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik
bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar.
Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari
niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan
dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan.
Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan
buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan
nafsu hina.
Bagi seorang
muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada
Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas
ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya
bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai
ridha-Nya.
Dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.),
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Agar cinta tidak
menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil
hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah
perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes
embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang
berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,
tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah
serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada
tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia
budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. (Hamka)
Cinta bukan
mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar
kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan
melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Hamka)
Tanda cinta kepada
Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau
menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. Ar Rabi’ bin
Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa
(heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian
terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal
maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar
sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka
terhadapnya. Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya
apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat
dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah
terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah
kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan
bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)
Engkau berbuat
durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh
aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan
taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu
selalu taat kepada yang ia cintai.
Jika SENDIRI jangan merasa sepi. Ada Allah yang MENGAWASI
Jika SEDIH jangan pendam dalam hati. Ada Allah tempat BERBAGI
Jika MARAH, jaga fikiran & hati. Ada Allah tempat MENENANGKAN DIRI
Jika SUSAH jangan merasa pilu. Ada Allah tempat MENGADU
Jika GAGAL jangan berputus asa. Ada Allah tempat MEMINTA
Jika BAHAGIA jangan menjadi lupa. Ada Allah tempat MEMUJA
Jika BAHAGIA jangan menjadi lupa. Ada Allah tempat MEMUJA
0 komentar:
Posting Komentar