1. JANGAN TINGGALKAN AL - QUR
-AN
خيركم من تعلم القرأن و
علمه
"Sebaik-baiknya
kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan
mengamalkannya (mengajarkannya)." (HR. Bukhari)
Malam ini setelah ku
selesaikan bacaan qur'an, aku kembali teringat hadits diatas. Hadits itu terasa
amat begitu kental diingatan (karena itu yang biasa kami sampaikan semasa
mengajar di TKA/TPA "ADDIENA" kepada anak-anak) kadang aku berfikir,
apakah yang aku rasakan dirasakan juga oleh para sahabatku (mantan pengajar di TQA/TPA)...? Juga perjalanan
pertama kali menyelesaikan kursus di AMM Yogyakarta, sebagai modal
pembelajaran Iqro' kepada murid-murid.
Ahhh... banyak sekali
kisah menarik untuk diceritakan, mulai dari yang hal yang menyebalkan seperti "waduuh...
rasanya bacaan qur'an sudah bener, tapi kok selalu disalahin ama tutornya
ya...hehe" mungkin kita dulu terlalu pede dengan bekal bacaan qur'an
dari rumah.
Tapi alhamdulillah, semua lancar kami 12 orang mampu menyelesaikan tiap ujian untuk mendapat sertifikat resmi sebagai pengajar TKA/TPA selama dua Ahad.
Kembali ke hadits diatas, kepada sahabatku entah dibelahan bumi manapun kalian berada. Mumpung malam ini aku ingat tidak ada salahnya berbagi kan?
Saat ini mulai ku tata kembali jadwal qiro'atku, untuk kembali membangkitkan kecintaanku pada quran. Bagaimana denganmu?
Saat ini mulai aku ingat-ingat kembali lagu murottal yang pernah kita pelajari bersama untuk memperindah bacaan tilawah.
Bagaimana denganmu?
Saat ini mulai ku
rapikan kembali bacaan qur'anku sesuai ayat yang biasa kita ajarkan dulu,
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
"Dan bacalah Al
Qur'an itu dengan perlahan-lahan."
Bagaimana denganmu?
2. ENJOY YOUR LIFE
Murtakibudz Dzunub - Why did we forget yesterday, that we’re
still can breathe the fresh air? And why we also forgot that we
have a pair of eyeballs that were still can use to see! And
worse, why we could be forget that today we are still have a soul in our
body?
So, what do we
remember?
Did worldly that already busied us?
Not! But we're who is busy with the world.
Let's concenrate of our minds and our hearing carefully.
What did we find? The hubbub? Gossip and backbite each other?
The people with hp who are struggling with the noise?.
Relax, let us muse for a while.
Ahh .. we were not give an attention, that there are humming prayer of small birds, and the begging of orphans who gaze wistfully . It is a pleasure when we approached and gently stroking her hair, isn’t it? then whispered " ya Allah … how lucky I am when compared with this child".
Now try to make a step of our feet and we breathe deeply, what we find?
There is a sickening smell? Wait, let us breathe again. Concentrate!.
we feel the fragrant scent of the flowers that were growing , isnt it?
Let us feel the sense of existing in the skin. wet? The air which make us weary? Do it again!. Do not we ever feel the freshness that makes us comfortable?. Feel the coolness of the cold air.
Feel the warmth as well as the air we breathe now.
Friends, There always “a beauty” in every movement of us, but its very pity because we are frequently forget it.
Did worldly that already busied us?
Not! But we're who is busy with the world.
Let's concenrate of our minds and our hearing carefully.
What did we find? The hubbub? Gossip and backbite each other?
The people with hp who are struggling with the noise?.
Relax, let us muse for a while.
Ahh .. we were not give an attention, that there are humming prayer of small birds, and the begging of orphans who gaze wistfully . It is a pleasure when we approached and gently stroking her hair, isn’t it? then whispered " ya Allah … how lucky I am when compared with this child".
Now try to make a step of our feet and we breathe deeply, what we find?
There is a sickening smell? Wait, let us breathe again. Concentrate!.
we feel the fragrant scent of the flowers that were growing , isnt it?
Let us feel the sense of existing in the skin. wet? The air which make us weary? Do it again!. Do not we ever feel the freshness that makes us comfortable?. Feel the coolness of the cold air.
Feel the warmth as well as the air we breathe now.
Friends, There always “a beauty” in every movement of us, but its very pity because we are frequently forget it.
3. JIKA NABI MUHAMMAD
DATANG KERUMAHMU
Jika
Nabi Muhammad datang kerumahmu,
Untuk
meluanggan waktu sehari dua hari bersamamu,
Tanpa
kabar apa-apa sebelumnya,Apakah yang akan kau lakukan untuknya?
Akankah
kau sembunyikan buku duniamu,
Lalu
kau keluarkan dengan cepat kitab hadist di rak buku?
Dan
kau hiasi mejamu dengan Qur'an yang telah berdebu?
Akankah
kau masih melihat film X di TV,Atau dengan cepat kau matikan sebelum dilihat
Nabi?
Maukah
kau mengajak Nabi berkunjung ketempat yang biasa kau datangi,
Atau
dengan cepat rencanamu kau ganti?
Akankah
kau bahagia jika Nabi memperpanjang kunjungannya,
Atau
kau malah tersiksa karena banyak yang harus kau sembunyikan darinya?
Jika
Nabi Muhammad tiba-tiba ingin menyaksikan,
Akankah
kau tetap mengerjakan pekerjaan yang sehari-haribiasa kau lakukan?
Akankah
kau berkata-kata seperti yang sehari-hari kau katakan?
Akankah
kau jalankan sewajarnya hidupmu seperti halnyajika Nabi tidak kerumahmu?
(Bukan
lisan yang disuruh untuk menjawab pertanyaan ini,tapi HATI....)
4. INSAN DHO"IF
Murtakibudz Dzunub - "Andai saja mampu, aku ingin memejamkan
kedua mataku saat menulis coretan ini, karena aku hanya menulis tentang apa
yang ingin hatiku tulis."
Allahu Robii.... Inni
dlo'ifun
(Allah Engkau Tuhanku...
Sesungguhnya hamba adalah manusia yang lemah)
Tiada maksud untuk
mengadu kepada selainMu
Tiada maksud untuk
berkeluh kesah kepada selainMu
Tiada maksud untuk
membanding-bandingkan kenikmatan kepada sesama mahlukMu
Tiada maksud untuk
meminta pertolongan kepada selainMu
Tiada maksud untuk
mencari jalan keluar kecuali tegak lurus dijalanMu
Sungguh... bisikan keluh
kesah hamba hanya ingin engkau yang mendengar
Namun jujur hamba
kepadamu Yaa Robbi
Hamba belum mampu
Padahal hamba tahu bahwa
Engkau akan cemburu dan murka dengan hal itu
Hamba begitu rapuh dalam
mengingatMu
Hamba begitu munafik
berucap cinta keadaMu
Hingga sering hamba
ingkari janji-janji saat masih di alam rahim
Allaaahh...
Tumpahkan airmata
kesedihan ini
Tumpahkan airmata
keinsyafaan ini
Tumpahkan airmata
keharuan ini
Layaknya tsunami yang
menerjang dahsyat ke hati
Hamba dilema dengan
keadaan hati
Karena pergolakan dan
pertarungan dengan bisikan setan kerap menipu diri
5. MENCARI
KEBAHAGIAAN
Murtajibudz Dzunub - "dimana bisa ku temukan bahagia?" Sebelum hati kita menjawab, coba tanyakan
kebahagiaan seperti apa yang dimaksud?
Apakah yang seperti
ini?
"asal gue seneng,
gak stres, bisa ketawa, kagak pernah sedih..." "semua yang gue
butuhin selalu ada... dll yang penting kagak nangis. seperti itulah cara gue
bahagia.
(Waow... orang pengen
bahagia kok rakus amat ya hehe..)
Umpama seperti itu
kriteria kebahagiaan, seketika itu juga kita bukanlah orang yang bahagia.
Pikiran kita dibombardir dengan keinginan yang tamak.
Coba kita tela'ah satu
persatu dari ungkapan diatas. Pertama "asal gue seneng" pada kalimat
ini menuntut semua cara demi mendapat kesenangan.
Oke, katakanlah semasa
hidup dia bisa nurutin semua kesenangannya. Apakah bisa langsung
dikatakan "dialah orang yang bahagia, karena semua kesenangannya
terturuti?".
Secara logika, merupakan
sesuatu hal yang sangat mustahil terjadi karena itu sangat bertentangan dengan
apa yang namanya takdir. Sebagai contoh, kita sangat mencintai salah satu
mahluk Allah dan mahu tidak mahu perpisahan itu pasti akan terjadi karena
maut tidak bisa dicegah.
Nah, kalau kita tidak
bisa menerima takdir ini sudah tentu bisa dikatakan "kita bukanlah
orang yang bahagia" karena muhal (perkara yang tidak mungkin) kalau
keinginan kita supaya orang yang sudah meninggal bisa dihidupkan kembali.
Sedang pada poin yang
kedua "bisa ketawa, kagak pernah sedih". Apakah ada orang hidup
didunia ini ada yang seperti itu? pasti tidak ada kan? karena keduanya
seperti halnya hukum alam yang akan datang silih berganti. Kita bisa
merasakan asyiknya tertawa karena sudah merasakan pahitnya kesedihan yang
selalu diahiasi dengan muka muram.
Sebagaimana yang sudah
dituturkan Amirul mukmini Sayyidina Ali Karromallohu wajhahu:
"Kebahagiaan
manusia didunia ini terletak jauh didalam hatinya"
Disini kita bisa
mengambil sebuah pelajaran, artinya apapun yang kita dapatkan dan apa yang
telah Allah berikan kepada manusia, semua kembali kehatinya bagaimana ia
mensyukurinya juga memanfaatkannya. Rasa syukur dan qona'ah adalah merupakan
kekayaan yang tidak bisa dibeli dengan materi. Atas nikmat, hati yang
senantiasa bersyukur tidak akan membandingkan kepada yang lebih atas. Diatas
rasa itulah poin dari "kebahagiaan" bisa ditemukan.
Bila kita kembali
mengingat sebuah kisah dari Nabi Ayub a.s, itulah salah satu suritauladan
diasaat manusia menghadapi musibah dunia yang datang secara bertubi-tubi,
dengan keajaiban rasa syukur beliau tidak pernah mengeluh apalagi merasa
kan kehilangan dari dicabutnya beberapa nikmat dunia yang pernah
diterimanya. Sebagai seorang Nabi yang doanya di ijabah, beliau merasa
malu meminta kepada Allah supaya segera mengahiri ujiannya.
Jadi initinya,
kebahagiaan bukanlah berada di tambang berlian yang karenanya kita bisa
membeli dunia. Kebahagiaan tidaklah terletak jauh di hati seseorang disana.
Kebahagiaan bukanlah seperti apa yang selama ini kita larutkan dalam
angan-angan.
Tapi kebahagiaan adalah
saat ini diatas segala rasa penerimaan dan rasa syukur, yang berada
didalam bongkahan hati yang kecil ini.
Jangan tunda untuk
mendapatkan rasa bahagia, kalau bukan sekarang kapan lagi?
0 komentar:
Posting Komentar